(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada sesi Asia Jumat (19/3/2021) melaju kuat mendekati posisi resisten kuat hariannya oleh penguatan dolar AS merespon lonjakan tinggi imbal hasil obligasi AS. Pair menguat di tengah lemahnya minat perdagangan aset risiko setelah bursa saham Amerika anjlok cukup signifikan karena kenaikan yield treasury tersebut.
Posisi safe haven yen sedang menanti hasil pertemuan kebijakan moneter Bank of Japan juga dibebani oleh laporan tingkat inflasi, indeks harga konsumen Jepang turun 0,4 persen tahun ke tahun di Februari 2021, setelah turun 0,6 persen di bulan sebelumnya, karena pandemi terus membebani konsumsi.
BAnk of Japan diperkirakan akan memperluas batas toleransi imbal hasil pada target obligasi 10 tahun menjadi -0,25% menjadi + 0,25% dan membuat perubahan lain seperti beralih ke pembelian ETF ekuitas ad hoc daripada target tahunan tetap, semua bagian dari tinjauan besar jangka panjang ke dalam pendekatan kebijakan bank.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak kuat di awal pasar uang Asia melanjutkan kekuatan sesi sebelumnya. Dolar AS masih mendapat kekuatan sebagai safe haven dan juga lonjakan imbal hasil obligasi AS di sesi Amerika.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak kuat, pair yang berada di posisi 109.08 sedang naik mendekati posisi R1 dan juga R2. Namun jika berbalik arah, pair akan turun ke posisi pivot sebelum meluncur ke S1 dan juga S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
109.77 | 109.54 | 109.19 | 108.96 | 108.61 | 108.38 | 108.02 |
Buy Avg | 109.13 | Sell Avg | 108.68 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting