(Vibiznews – Indeks) – Posisi rekor tertinggi yang dicapai bursa saham Amerika tidak berlanjut pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari WIB (19/3/2021), dikarenakan terjadi profit taking hingga membuat semua indeks utama terkoreksi ke zona merah. Indeks Nasdaq paling tertekan diantara 2 indeks saham Wall Street di tengah aksi jual saham teknologi yang cukup besar.
Indeks Nasdaq jatuh 409,03 poin atau 3 persen menjadi 13.116,17, sedangkan indeks Dow Jones turun 153,07 poin atau 0,5 persen menjadi 32.862,30 dan indeks S&P 500 merosot 58,66 poin atau 1,5 persen menjadi 3.915,46. Pelemahan di Wall Street terjadi karena lonjakan baru dalam imbal hasil obligasi yang membangkitkan kekhawatiran tentang prospek perusahaan dengan pertumbuhan tinggi.
Imbal hasil pada obligasi acuan sepuluh tahun melonjak di atas 1,7 persen dan mencapai level tertinggi sejak Januari 2020, sementara imbal hasil obligasi tiga puluh tahun melonjak ke level tertinggi sejak musim panas lalu. Imbal hasil meroket meskipun ada jaminan kemarin oleh Federal Reserve bahwa suku bunga akan tetap pada level mendekati nol hingga 2023.
Wall Street juga dibebani oleh laporan Departemen Tenaga Kerja yang merilis laporan peningkatan tak terduga dalam klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran AS di pekan yang berakhir 13 Maret. Klaim pengangguran awal naik ke 770.000, meningkat 45.000 dari level revisi minggu sebelumnya di 725.000.
Namun terdapat data ekonomi yang positif dari Federal Reserve Philadelphia yang menunjukkan aktivitas manufaktur regional melonjak ke level tertinggi hampir 50 tahun pada bulan Maret.
Secara sektoral, saham sektor energi yang paling banyak alami tekanan jual seiring dengan anjloknyanya harga minyak mentah. Karenanya Philadelphia Oil Service Index dan NYSE Arca Oil Index masing-masing turun 5,8 persen dan 5,3 persen. Pelemahan yang signifikan juga terlihat pada saham semikonduktor, sehingga Philadelphia Semiconductor Index alami penurunan 4,2 persen.
Saham perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan komputer juga alami pelemahan yang cukup besar pada hari itu, yang berkontribusi pada penurunan tajam Nasdaq. Sementara itu, sektor yang bergerak melawan arus tekanan jual di Wall Street yaitu saham perbankan dengan Indeks Bank KBW naik 1,2 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting