(Vibiznews – Indeks) – Perdagangan saham awal pekan di bursa saham Amerika yang berakhir Selasa dinihari WIB (23/3/2021) memberikan keuntungan yang tinggi bagi saham-saham teknologi. Semua indeks utama bursa Wall Street rebound dan mencetak gain, Nasdaq melanjutkan penguatan sesi akhir pekan lalu.
Indeks Dow Jones naik 103,23 poin atau 0,3 persen menjadi 32.731,20, indeks Nasdaq melonjak 162,30 poin atau 1,2 persen menjadi 13.377,54 dan indeks S&P 500 naik 27,49 poin atau 0,7 persen menjadi 3.940,59. Penguatan di Wall Street disebabkan fokus investor yang terus mengawasi aktivitas di pasar obligasi, dimana imbal hasil treasury AS 10-tahun turun ke posisi 1,68% dari pekan lalu di 1,73%.
Penurunan imbal hasil obligasi yang bergerak berlawanan dengan harga, terjadi karena obligasi diburu pasar sebagai safe haven di tengah gejolak anjloknya lira Turki dan kekhawatiran atas meningkatnya kasus Covid-19 di Eropa. Lira anjlok 15% setelah Presiden Erdogan memecat kepala bank sentral Turki karena menaikkan suku bunga.
Wall Street juga dibebani oleh laporan National Association of Realtors yang menunjukkan penjualan rumah yang ada di AS anjlok lebih dari yang diharapkan di bulan Februari. Penjualan rumah yang ada turun 6,6 persen ke tingkat tahunan 6,22 juta pada Februari setelah naik tipis 0,2 persen ke tingkat yang direvisi turun 6,66 juta pada Januari, lebih turun dari perkiraan merosot 3,0 persen.
Secara sektoral bergerak mixed, penguatan saham dipimpin oleh sektor semikonduktor dengan Indeks Semikonduktor Philadelphia melonjak 2,2 persen. Saham perangkat lunak, perangkat keras komputer, dan bioteknologi juga mencetak gain yang cukup besar, berkontribusi pada lonjakan Nasdaq.
Untuk penurunan saham dipimpin oleh saham maskapai penerbangan yang mengakibatkan penurunan 4,1 persen oleh NYSE Arca Airline Index. Disusul oleh saham perbankan yang memberikan tekanan pada Indeks Bank KBW hingga turun 2,3 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting