(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (24/3/2021) posisi euro dalam pair EURUSD masih bergerak lemah dari sesi sebelumnya hingga turun ke posisi terendah 4 bulan oleh kekuatan dolar AS. Terpantau pair berusaha naik merespon rilis data PMI manufaktur dan service melonjak dari posisi kontraksi sebelumnya.
Data IHS Markit Eurozone Composite PMI melonjak menjadi 52,5 pada Maret 2021 dari 48,8 pada Februari, mengalahkan perkiraan 49,1. Data ini menunjukkan ekspansi pertama dalam aktivitas sektor swasta dalam enam bulan, di tengah rekor pertumbuhan aktivitas pabrik karena permintaan global terus pulih dari pandemi yang melanda.
Pair sebelumnya tertekan oleh kekuatan dolar AS dan permasalahan covid-19 di kawasan Uni Eropa. Jerman, Prancis, dan Italia baru-baru ini memperpanjang atau menerapkan kembali lockdown karena gelombang baru infeksi COVID-19, rawat inap, dan kematian. Warga semakin frustrasi dengan lockdown dan dengan penanganan vaksin UE.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang naik di pasar uang Eropa setelah menguat; menanjak sebagai safe haven di tengah gelombang ketiga virus di Eropa dan rencana kenaikan pajak AS, serta naiknya tensi geopolitik antara Barat dan China.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD melemah, pair kini berada di posisi 1.1822 dan sedang turun kembali ke posisi 1.1811 yang merupakan support kuatnya. Jika tembus akan lanjut meluncur ke support lemahnya di 1.1780 – 1.1752. Namun jika bergerak naik kembali, akan mendaki mendekati ke posisi 1.1850 sebelum mendaki ke resisten kuat di 1.1911 – 1.1945.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
