(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang kembali cetak gain lanjutan pada perdagangan hari Senin (29/3/2021), namun dibatasi oleh anjloknya saham Nomura Holding 16% lebih. Indeks Nikkei naik ke tertinggi sepekan oleh optimisme seputar pendapatan perusahaan, pemulihan ekonomi AS yang kuat dan turunnya yield obligasi lokal dan AS.
Saham pialang terbesar Jepang Nomura Holdings anjlok 16,33%, persentase penurunan terbesar sejak November 2011, setelah perusahaan memperingatkan kemungkinan terjadi kerugian di anak perusahaan AS sebesar US$ 2 miliar. Investor khawatir akan ada lebih banyak lembaga keuangan yang dapat dirugikan oleh kerugian yang serupa.
Sementara itu Tokyo mengonfirmasi pertambahan 313 kasus baru virus corona pada hari Minggu, peningkatan terbesar setelah keadaan darurat berakhir di seluruh Jepang hampir seminggu yang lalu. Namun dari sisi vaksinasi, diperkirakan akan meningkat pada pada bulan Mei.

Indeks harian Nikkei ditutup naik 207,82 poin atau 0,71% menjadi 2.9384,52. Demikian untuk indeks Topix naik 0,46% menjadi ditutup pada 1.993,34. Namun untuk indeks Nikkei berjangka bulan Juni 2021 bergerak negatif dengan turun 20 poin atau 0,27% ke posisi 29080.
Kemerosotan saham Nomura membebani Topix, dengan saham Mitsubishi UFJ Financial Group, turun 1,84%, dan Sumitomo Mitsui Financial Group, turun 1,07%. Saham yang anjlok paling besar di Topix juga ada saham Nikkei heavyweight SoftBank Group, turun 1,71%.
Penguatan Nikkei di-support lonjakan saham teknologi seperti saham Tokyo Electron melonjak 3,32%, saham Advantest naik 2,6% dan saham Sony bertambah 1,75%. Untuk saham yang naik paling tinggi di Topix adalah saham Kao yang naik 3,02%, diikuti oleh saham Daikin Industries, naik 2,79%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



