(Vibiznews-Forex) – Posisi poundsterling dalam pair GBPUSD pada perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis (1/4/2021) bergerak bearish meninggalkan posisi resistennya di tengah koreksi dolar AS. Namun poundsterling berpotensi naik kembali merespon data PMI manufaktur Inggris yang kuat.
Data PMI Manufaktur naik lebih tinggi menjadi 58,9 pada Maret 2021, dari perkiraan awal 57,9 dan di atas 55,1 periode bulan sebelumnya. Data ini menunjukkan kenaikan bulan paling tajam dari ekspansi aktivitas pabrik sejak Februari 2011, didukung oleh permintaan yang lebih kuat dari pasar domestik dan luar negeri, peluncuran vaksin dan persiapan untuk pelonggaran yang direncanakan dari pembatasan penguncian.
Penguatan poundsterling sebelumnya juga merespon rilis data final PDB Inggris Q4-2020 yang menunjukkan ekonomi Inggris tumbuh dalam data PDB pada kuartal terakhir tahun 2020 naik 1,3%, lebih tinggi dari pertumbuhan 1% kuartal sebelumnya dan juga perkiraan awal.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang turun di pasar uang Eropa setelah terkoreksi sesi sebelumnya; turun dari 5 bulan terkuatnya di tengah koreksi pada yields obligasi AS. Yield obligasi AS turun ke posisi 1,72%.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD menguat, dan kini pair berada di posisi 1.3769 yang berusaha mendaki ke posisi 1.3795. Jika tembus akan naik ke posisi resisten kuatnya di 1.3822 – 1.3865. Namun jika terkoreksi kembali akan turun menuju posisi 1.3745, jika berhasil tembus akan meluncur ke support kuatnya di 1.3726 – 1.3689.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



