(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (14/4/2021) posisi euro dalam pair EURUSD bergerak rally hingga menembus posisi resisten kuat hariannya di posisi tertinggi 4 pekan. Pair bergerak kuat merespon lonjakan inflasi AS yang jauh dari ditakutkan pasar dan anjloknya imbal hasil obligasi AS ke terendah 3 pekan.
Data inflasi yang sangat dikhawatirkan untuk bulan Maret melonjak lebih tinggi, tetapi tidak sebanyak yang takutkan. Indeks Harga Konsumen Inti mencapai level tahunan 1,6% seperti yang diperkirakan dan di bawah target Fed 2%. Selain itu, sebagian besar kenaikan IHK berasal dari kenaikan harga minyak mentah yang mungkin akan stabil dalam beberapa bulan ke depan.
Imbal hasil obligasi AS ditutup turun ke posisi terendah 3 pekan pada 1,61% setelah Departemen Keuangan berhasil melelang obligasi 30 tahun, penawaran terbanyak kedua berturut-turut atas obligasi AS dalam beberapa hari. Permintaan yang tinggi mendorong imbal hasil lebih rendah, sehingga membuat dolar tertekan.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang turun di pasar uang Eropa setelah terkoreksi 2 hari di sesi global sebelumnya; berada di 3,5 minggu terendahnya setelah rilis data inflasi AS yang tidak mengkhawatirkan pasar adanya akselerasi inflasi.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD menguat, pair kini berada di posisi 1.1967 dan secara teknikal sedang overbought. Pair berusaha melaju ke posisi resisten lemahnya di 1.2005 – 1.2044. Namun jika terjadi koreksi negatif, pair akan turun kembali ke posisi pembukaan 1.1947 dan jika tembus meluncur terus ke support kuatnya di 1.1897 – 1.1858.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



