(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada sesi Asia Rabu (14/4/2021) bergerak negatif menembus posisi support kuat hariannya memperpanjang tekanan 2 sesi sebelumnya oleh pelemahan dolar AS. Yen menguat meskipun data ekonomi terkini tidak optimis di tengah kekhawatiran meningkatnya kasus covid-19 di Jepang.
Data pesanan mesin inti di Jepang, yang tidak termasuk untuk kapal dan dari perusahaan tenaga listrik, secara tak terduga turun 8,5 persen bulan ke bulan di Februari 2021, meleset dari ekspektasi pasar untuk kenaikan 2,8 persen dan setelah penurunan 4,5 persen sebulan sebelumnya.
Sebelumnya Perdana Menteri Yoshihide Suga telah menyetujui penerapan langkah-langkah penanggulangan virus yang lebih ketat di 3 prefektur seperti Tokyo, Kyoto, dan Okinawa karena total kasus baru tertinfeksi virus di Jepang telah mencapai 500.000 pada hari Sabtu.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak lemah di pasar uang Asia setelah terkoreksi ke posisi terendah 3 pekan pada sesi sebelumnya. Dolar AS mendapat tekanan dari anjloknya yield obligasi AS 10 tahun ke posisi 1,61% dan kuatnya perdagangan aset risiko. Data inflasi yang melonjak ke tertinggi 2 tahun tidak mampu pulihkan dolar AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, pair yang berada di posisi 108.78 sedang bergerak turun menuju posisi S1 dan S2. Namun jika berbalik arah, pair akan naik ke posisi 109.38 sebelum menuju R1 dan juga R2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 110.26 | 110.00 | 109.53 | 109.27 | 108.79 | 108.53 | 108.06 |
| Buy Avg | 109.40 | Sell Avg | 109.67 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



