(Vibiznews-Forex) – Posisi poundsterling dalam pair GBPUSD pada perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (21/4/2021) bergerak negatif mendekati support kuatnya oleh pergerakan kuat dolar AS. Poundsterling turun dari posisi 7 pekan tertinggi pada sesi sebelumnya setelah data ekonomi menunjukkan tingkat inflasi Inggris naik di bawah perkiraan pasar.
Tingkat inflasi tahunan di Inggris naik menjadi 0,7% pada Maret dari 0,4% pada Februari dan di bawah ekspektasi pasar 0,8%. Peningkatan terbesar berasal dari kenaikan biaya bahan bakar motor yang sebagian diimbangi oleh penurunan harga makanan dan minuman non alkohol.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya dollar merangkak naik di pasar uang Eropa setelah rebound; berupaya bangkit dari 7 minggu terendahnya sebagai kurs safe haven di tengah koreksi bursa saham.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD menguat, dan kini pair berada di posisi 1.3914 yang sedang turun menuju posisi support kuat di 1.3905 – 1.3870. Namun jika pair bergerak sebaliknya, pair mendaki ke posisi 1.3956 dan jika tembus mendaki ke resisten kuatnya di 1.3988 – 1.4010.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting