(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (28/4/2021) posisi euro dalam pair EURUSD bergerak bearish hingga menembus posisi support kuat hariannya. Pair tidak mampu melanjutkan kekuatan rebound sesi sebelumnya oleh pergerakan kuat dolar AS merespon kenaikan yield obligasi AS dan pelemahan data GfK Jerman.
Indikator Iklim Konsumen GfK di Jerman turun ke -8,8 menjelang Mei, dari -6,1 di bulan sebelumnya dan lebih buruk dari perkiraan pasar -3,5, di tengah meningkatnya infeksi virus corona dan pengetatan ulang pembatasan. Indikator penghasilan dan ekspektasi ekonomi memburuk sementara kemauan untuk membeli meningkat.
Pergerakan sesi sebelumnya terdapat tekanan dari Indikator Iklim Bisnis Ifo untuk Jerman naik menjadi 96,8 pada bulan April, tertinggi sejak Juni 2019 tetapi di bawah ekspektasi pasar 97,8, karena perusahaan menaikkan penilaian mereka terhadap situasi bisnis saat ini sekali lagi.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya dollar bergerak naik di pasar uang Eropa setelah menguat tipis; beranjak naik sejalan kenaikan yields US Treasury dan bursa saham yang mixed saja di tengah investor menantikan arah dari pertemuan the Fed.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD melemah, pair kini berada di posisi 1.2060 yang sedang terkoreksi ke posisi support lemahnya di 1.2043 – 1.2000. Namun jika menguat kembali akan mendaki ke posisi 1.2092 sebelum capai resisten kuatnya di 1.2104 – 1.2148.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting