(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (29/4/2021) posisi euro dalam pair EURUSD bergerak lemah melanjutkan tekanan bearish sebelumnya hingga menembus posisi support kuat hariannya. Pair tertekan oleh posisi kekuatan dolar AS serta data ekonomi yang memburuk.
Ekonomi Kawasan Euro menyusut 0,6% pada kuartal di Q1 2021, sedikit kurang dari perkiraan kontraksi 0,7% tetapi memasuki resesi double-dip karena penguncian COVID-19 terus menghantam industri jasa. Di antara negara ekonomi terbesar blok itu, Jerman, Italia, dan Spanyol jatuh kembali ke wilayah kontraksi, sementara ekonomi Prancis kembali tumbuh karena pemerintah menunda pemberlakuan langkah-langkah penguncian.
Di saat yang sama, indeks harga konsumen kawasan Euro tersebut naik 1,6% pada bulan April, terbesar selama dua tahun, sementara tingkat pengangguran turun menjadi 8,1% pada bulan Maret, di bawah ekspektasi pasar.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya dollar bergerak naik di pasar uang Eropa setelah menguat; berupaya bangkit dari bearish 4 minggunya -yang terpanjang sejak Juli tahun lalu- tertekan oleh kebijakan the Fed yang mempertahankan suku bunga rendah lebih lama.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD melemah, pair kini berada di posisi 1.2083 yang sedang tertekan ke posisi support lemahnya di 1.2075 – 1.2040. Namun jika berbalik arah akan mendaki kembali ke posisi 1.2125 sebelum capai resisten kuatnya di 1.2144 – 1.2188.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



