(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang menutup perdagangan bulan April dengan melemah dengan indeks utama turun ke posisi terendah sepekan lebih. Indeks Nikkei terkoreksi oleh prospek yang mengecewakan perusahaan teknologi dan lonjakan terinfeksi kasus baru COVID-19 di Jepang. Demikian sepanjang bulan April cetak monthly loss dengan penurunan 2,21% yang melanjutkan tekanan bearish bulan sebelumnya yang anjlok 0,73%.
Penghitungan nasional terinfeksi virus corona naik ke 5.918 pad hari Kamis, level harian tertinggi sejak 28 Januari. Kebangkitan kasus baru terjadi kurang dari 3 bulan sebelum pembukaan Olimpiade Tokyo.
Beberapa perusahaan besar yang laporkan proyeksi laba mengecewakan seperti Sony Group yang sahamnya 7,714% setelah pembuat konsol game PlayStation itu mengatakan pihaknya memperkirakan keuntungan turun karena permintaan untuk tinggal di rumah berkurang. Kemudian saham Z Holdings turun 7,11% setelah operator mesin telusur dan perkiraan laba pengiklan internet untuk tahun fiskal saat ini mengecewakan investor yang mengharapkan lebih banyak keuntungan dari merger bulan lalu dengan Line.
Terdapat laporan ekonomi yang optimis yaitu data PMI Manufaktur au Jibun Bank Jepang naik menjadi 53,6 di bulan April, pertumbuhan bulan ke-3 berturut-turut dan yang terkuat sejak April 2018. Kemudian data produksi industri secara tak terduga naik 2,2% per bulan di bulan Maret, dengan mudah mengalahkan perkiraan pasar yang turun 2%.

Indeks harian Nikkei ditutup turun 241,34 poin atau 0,83% menjadi 28812,63. Demikian untuk indeks Topix tergelincir 0,57% menjadi 1.898,24. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan Juli 2021 bergerak positif dengan turun 40 poin atau 0,14% ke posisi 28880.
Banyak saham teknologi yang tertekan pada perdagangan akhir pekan ini, namun terdapat saham yang bergerak sebaliknya dan melonjak tinggi yaitu saham CyberAgent Inc. dengan melonjak 15,28% setelah perusahaan operator video-game seluler menaikkan perkiraan pendapatannya.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



