(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang anjlok hingga terjun ke posisi terendah dalam 3 bulan pada perdagangan hari Rabu (12/5/2021), yang melanjutkan tekanan jual signifikan sebelumnya. Indeks Nikkei melemah dengan sekitar 80% sahamnya masih nyaman di zona merah.
Sentimen investor terbebani oleh sikap Bank of Japan yang tidak intervensi di pasar saham pasca anjlok cukup parah sesi sebelumnya dan juga peningkatan jumlah pasien COVID-19 dengan gejala parah di Jepang ke posisi rekor 1.176 pada hari Selasa menurut laporan Kementerian Kesehatan.
Bank of Japan (BOJ) yang biasanya membeli saham dalam dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) dalam jumlah besar ketika pasar jatuh, tidak turun tangan pada hari Selasa ketika Nikkei dan Topix mencetak penurunan harian terbesar mereka sejak 26 Februari.

Indeks harian Nikkei ditutup melemah 461,08 poin atau 1,61% menjadi 2.8147,51, posisi terendah sejak 2 Februari. Demikian untuk indeks Topix turun 1,47% menjadi 1.877,95. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan Juli 2021 bergerak negatif dengan turun 550 poin atau 1,98% ke posisi 28140.
Saham SoftBank Group menyeret Nikkei lebih rendah dengan anjlok 3,45% meskipun media lokal melaporkan bahwa investor start-up teknologi itu diperkirakan akan melaporkan laba dalam kinerja kuartalannya nanti. Saham Nissan Motor anjlok 10,04% setelah produsen mobil itu menandai prospek yang lebih lemah dari perkiraan untuk tahun fiskal saat ini.
Sebaliknya saham Toyota Motor naik 2,18% setelah melaporkan kenaikan 14% dalam perkiraan laba operasi untuk tahun ini. Meskipun pedoman tersebut meleset dari perkiraan laba rata-rata oleh banyak analis.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



