(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Hong Kong usai libur ditutup lebih rendah pada perdagangan hari Kamis (20/5/2021), karena anjloknya saham-saham sumber daya setelah pemerintah Beijing berjanji untuk mengatur pasar komoditas. Indeks Hang Seng terkoreksi dari posisi tertinggi sepekan lebih.
Pemerintah Cina akan memperkuat manajemennya dari sisi penawaran dan permintaan untuk mengekang kenaikan harga komoditas yang tidak terkontrol, dan mencegah penerusan ke konsumen. Komentar tersebut mendorong harga komoditas termasuk baja dan bijih besi untuk memperpanjang pelemahan.
Di sisi lain, investor Cina daratan memburu saham murah di beberapa sektor, termasuk di sektor teknologi yang sempat terpuruk akibat kekhawatiran antimonopoli. Regulator sekuritas China telah menyetujui kumpulan baru sembilan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang menargetkan saham teknologi yang terdaftar di Hong Kong, berpotensi menguntungkan sektor yang terpukul.
Indeks harian Hang Seng ditutup turun 143,52 poin atau 0,5% lebih tinggi menjadi 28.450,29. Demikian untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir turun 0,11% menjadi 10.642,8. Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan April 2021 bergerak negatif dengan turun 136 poin atau 0,48% ke posisi 28282.
Secara sektoral, semua indeks bergerak mixed dengan pelemahan dipimpin oleh saham sektor energi dan sumber daya yang melemah 4,24% dan 3,85% masing-masing. Untuk penguatan hanya pada sektor teknologi dan utility. Saham yang tertekan kuat seperti saham PetroChina anjlok 4.56%, saham China Petroleum anjlok 3.54%, saham CNOOC melemah 3,52% dan saham China Shenhua Energy turun 4,86%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting