(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang kembali cetak gain untuk 4 sesi berturut pada perdagangan hari Selasa (25/5/2021) mengikuti trend kenaikan saham bursa Wall Street semalam dan anjloknya posisi imbal hasil obligasi Jepang jangka panjang. Indeks Nikkei melaju ke posisi tertinggi 2 pekan oleh lonjakan saham produsen chip.
Imbal hasil obligasi lokal 10 tahun berada di posisi terendah 1 bulan di 0,073% sementara itu yield obligasi AS 10 tahun anjlok ke posisi terendah 2 minggu di 1,598%. Kekuatan dibatasi oleh berita pemerintah Jepang berencana untuk memperpanjang keadaan darurat COVID-19 yang mencakup Tokyo, Osaka, dan daerah lain di luar batas waktu saat ini pada 31 Mei karena infeksi belum mereda secara signifikan.
Sementara itu, Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda mencatat bahwa pemulihan ekonomi yang rapuh dan tidak merata telah menjadi sumber perhatian global, tetapi berbagai perubahan pada masyarakat dan percepatan digitalisasi kemungkinan akan meningkatkan produktivitas dan menguntungkan individu dan perusahaan.

Indeks harian Nikkei ditutup naik 189,37 poin atau 0,67% menjadi 2.8553,98. Demikian untuk indeks Topix naik tipis 0,34% menjadi 1.919,52. Namun untuk indeks Nikkei berjangka bulan Juli 2021 bergerak positif dengan naik 260 poin atau 0,92% ke posisi 28600.
Saham terkait chip menguat, dengan saham Tokyo Electron melonjak 1,76% dan saham Advantest naik 2,35%. Sahap kapital besar lainnya, saham Fast Retailing naik 0,93% dan saham SoftBank Group naik 0,54%.
Saham ritel dan maskapai tertekan oleh pengumuman Departemen Luar Negeri AS pada hari Senin mendesak agar tidak melakukan perjalanan ke Jepang. Saham J.Front Retailing kehilangan 1,88%, Takashimaya jatuh 1,45% dan Isetan Mitsukoshi Holdings tergelincir 2,05%. Saham maskapai yang turun seperti saham ANA Holdings dan Japan Airlines kehilangan masing-masing 0,80%.
Persentase pemenang terbesar di Nikkei adalah saham Konami Holdings, naik 4,29%, diikuti oleh Kobe Steel, naik 3,85%, dan Japan Steel Works, naik 3,63%. Saham T&D Holdings Inc, turun 3,1%, adalah persentase kerugian terbesar pada indeks, diikuti oleh saham NH Foods, kehilangan 2,96%, dan Tosoh Corp, turun 2,77%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



