(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada sesi Asia hari Jumat (11/6/2021) bergerak bullish setelah sesi sebelumnya turun ke posisi terendah 6 pekan, berusaha masuki area resisten hariannya. Pair menguat oleh terangkatnya sentimen perdagangan aset risiko merespon rilis data inflasi tahun AS yang melonjak ke tertinggi sejak 2008.
Dari fundamenal yen, sentimen bertambah setelah pemerintah Jepang memutuskan pada Kamis untuk mencabut keadaan darurat COVID-19 di tiga prefektur setelah akhir pekan ini, karena infeksi terus menurun dan ketegangan di rumah sakit mereda. Selain itu dari laporan ekonomi, harga produsen di Jepang naik 4,9% yoy pada Mei 2021, setelah naik 3,8% sebulan sebelumnya, kenaikan 3 bulan berturut-turut dan tertinggi sejak September 2008.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak negatif di pasar uang Asia melanjutkan pelemahan sesi sebelumnya. Dolar AS
tertekan anjloknya yield obligasi AS tenor 10-tahun ke posisi terendah 3 bulan lebih dan kenaikan data inflasi bulanan dibawah ekspektasi.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, pair yang berada di posisi 109.40 bergerak kuat mendaki menuju posisi R1 dan juga R2. Namun jika berbalik arah, pair akan turun ke 109.30 sebelum meluncur menuju posisi S1 dan S2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 110.13 | 109.96 | 109.64 | 109.47 | 109.15 | 108.98 | 108.65 |
| Buy Avg | 109.55 | Sell Avg | 109.30 |



