(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis (17/6/2021) posisi euro dalam pair EURUSD bergerak lemah menembus posisi support kuat hariannya oleh laju dolar AS yang cukup kuat. Pair anjlok ke posisi terendah sejak pertengahan April merespon kebijakan hawksih The Fed pada pertemuan selama 2 hari pekan ini.
Kebijakan The Fed ini berlawanan dengan dengan pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan stimulus moneter dan fiskal harus tetap ada sampai ada tanda-tanda yang jelas bahwa pemulihan ekonomi yang kuat, solid dan berkelanjutan sedang berlangsung.
Lagarde juga mengatakan bahwa mungkin ada lebih sedikit kebutuhan untuk langkah-langkah dukungan darurat ECB di masa depan, karena pemulihan sekarang diperkirakan akan berlangsung lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya.
Dari laporan ekonomi yang dirilis hari ini, data tingkat inflasi harga konsumen di Kawasan Euro dikonfirmasi pada 2,0 persen tahun-ke-tahun pada Mei 2021, tertinggi sejak Oktober 2018, karena tahun dasar yang rendah dan mencerminkan lonjakan permintaan yang tajam setelah pembukaan kembali ekonomi .
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang dollar AS bergerak kuat di pasar uang Eropa setelah melejit di sesi global sebelumnya; mendekati level 2 bulan tertingginya setelah the Fed memberikan proyeksi dimulainya kenaikan bunga pada tahun 2023 sebanyak dua kali di tengah membaiknya kesehatan masyarakat dan pemulihan ekonomi.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD melemah, pair kini berada di posisi 1.1944 yang sedang meluncur ke support lemahnya di 1.1900 – 1.1870. Namun jika terkoreksi akan mendaki ke posisi 1.2050 dan jika tembus naik menuju resisten kuat di 1.2088 – 1.2120.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
