(Vibiznews – Indeks) – Perdagangan saham di bursa Jepang pada hari Kamis (17/6/2021) memperpanjang pelemahan sesi sebelumnya dan menjauh dari posisi tertinggi 5 pekan awal pekan. Indeks Nikkei terpukul oleh memburuknya sentimen risiko karena kebijakan Federal Reserve AS yang lebih hawkish.
Selain itu pemerintah Jepang memutuskan untuk mengakhiri keadaan darurat COVID-19 yang mencakup Tokyo, Hokkaido, Osaka dan enam prefektur lainnya pada hari Minggu, terkecuali Okinawa yang masih diperpanjang tiga minggu lagi.
Dari laporan ekonomi yang dirilis, indeks Reuters Tankan naik 1 poin dari bulan sebelumnya menjadi 22 pada Juni, level tertinggi dalam lebih dari dua tahun, karena permintaan global yang kuat membantu pemulihan bertahap negara itu dari pandemi virus corona.
![](https://www.vibiznews.com/wp-content/uploads/2021/02/telegramvbn2-300x176.jpg)
Indeks harian Nikkei ditutup turun 272,68 poin atau 0,93% menjadi 29018,33. Demikian untuk indeks Topix turun 0,62% menjadi 1.963,57. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan Juli 2021 bergerak positif dengan naik 250 poin atau 0,85% ke posisi 29000.
Saham kapital besar yang membebani Nikkei adalah saham SoftBank Group, turun 1,4%, sahan M3 yang turun 3,61% dan saham Sony Group yang sekaligus menekan Topix anjlok 2,34%. Pergerakan sebaliknya terjadi pada saham asuransi dan bank dengan saham T&D Holdings naik 3,11%, saham Dai-ichi Life Holdings naik 2,54%, saham Mitsubishi UFJ Financial Group menguat 1,18% dan saham Sumitomo Mitsui Financial Group naik 0,84%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting