(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa bergerak lemah pada Jumat (18/06), memantau penurunan harga komoditas dan sinyal hawkish dari Federal Reserve AS.
Indeks Stoxx 600 Eropa tergelincir 1%, dengan saham asuransi dan perbankan turun 1,1% memimpin kerugian sementara industri bertambah 0,3%.
Indeks FTSE merosot -1,46%. Indeks DAX melemah -1.28%. Indeks CAC turun -1%.
Saham di Asia-Pasifik juga bervariasi pada hari Jumat karena investor mengamati pergerakan pasar di sektor komoditas setelah jatuhnya harga baru-baru ini yang dipicu oleh penguatan dolar AS.
Di Amerika Serikat, saham berjangka AS beringsut sedikit lebih tinggi pada awal perdagangan pra-pasar Jumat, tetapi Dow masih di jalur untuk minggu yang merugi di mana sentimen didominasi oleh Fed yang meningkatkan ekspektasi inflasi dan melanjutkan jadwal kenaikan suku bunganya. Langkah itu mengirim dolar melonjak.
Di sisi data, penjualan ritel Inggris bulan Mei turun 1,4% bulan ke bulan, statistik resmi mengungkapkan Jumat, jauh dari ekspansi 1,6% yang diperkirakan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters. Kantor Statistik Nasional mengatakan toko makanan berkontribusi paling menonjol terhadap penurunan yang mengejutkan. Pound jatuh ke level terendah enam minggu baru di belakang penurunan.
Sementara itu, Indeks Harga Produsen Jerman (PPI) naik 1,5% bulan ke bulan di bulan Mei, jauh melampaui perkiraan konsensus 0,7%. Secara tahunan, PPI adalah 7,2% terhadap proyeksi 6,4%.
Dalam hal pergerakan harga saham individu, dealer mobil Inggris Inchcape naik 4% di awal perdagangan untuk memimpin Stoxx 600 setelah menaikkan prospek laba 2021. Di bagian bawah indeks, perusahaan asuransi jiwa Belanda Aegon turun 3,7%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa bergerak tertekan penurunan harga komoditas dan sinyal hawkish The Fed AS untuk menaikkan suku bunga tahun 2023.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
