(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada sesi Asia hari Jumat (18/6/2021) bergerak bullish setelah 3 sesi berturut melemah hingga turun ke posisi terendah sejak Desember 2020. Sebelumnya aussie anjlok setelah kebijakan hawkish Federal Reserve yang berencana naikkan suku bunga dan pagi ini ditopang sentimen perdagangan aset risiko
Sentimen investor berbalik dengan meencerna kembali data pengangguran Australia secara tak terduga berada di 5,1 persen pada Mei 2021, lebih rendah dibandingkan dengan konsensus pasar dan angka periode bulan sebelumnya sebesar 5,5 persen. Ini merupakan tingkat pengangguran terendah sejak Februari 2020 atau 17 bulan, karena ekonomi pulih lebih jauh dari pukulan COVID-19.
Awal pekan ini, Gubernur Reserve Bank Philip Lowe memperingatkan pemberi pinjaman negara untuk mempertahankan standar pinjaman mengingat melonjaknya harga rumah sementara meredam ekspektasi pertumbuhan upah yang kuat setelah pandemi virus corona.
![](https://www.vibiznews.com/wp-content/uploads/2021/02/telegramvbn-300x176.jpg)
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak kuat di pasar uang Asia setelah menguat 3 sesi global sebelumnya. Dolar mendekati level 2 bulan tertingginya setelah the Fed memberikan proyeksi dimulainya kenaikan bunga pada tahun 2023 sebanyak dua kali di tengah membaiknya kesehatan masyarakat dan pemulihan ekonomi.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD menguat, pair yang kini berada pada posisi 0.7559 sedang naik ke posisi 0.7585 dan jika tembus lanjut ke R1 hingga R2. Namun jika berbalik arah akan turun kembali ke posisi pembukaan 0.7546, jika tembus turun ke posisi S1 hingga S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7723 | 0.7684 | 0.7617 | 0.7578 | 0.7511 | 0.7472 | 0.7405 |
Buy Avg | 0.7605 | Sell Avg | 0.7530 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting