(Vibiznews – Forex) – Posisi dolar AS dalam indeks dolar pada perdagangan forex sesi Amerika hari Jumat (25/6/2021) merosot cukup signifikan merespon beberapa data ekonomi yang kurang optimis serta kuatnya sentimen perdagangan risiko. Indeks dolar turun ke posisi terendah sepekan yaitu sejak 7 Juni, namun kenaikan yield obligasi membatasi pelemahan dolar AS.
Sentimen perdagangan aset risiko menguat karena berita kesepakatan belanja infrastruktur AS antara Presiden dan juga Senat bipartisan. Pengaruhnya terjadi pencetakan rekor pada perdagangan bursa saham Wall street dan juga bursa saham kawasan Asia serta Eropa.
Sementara itu malam ini dilaporkan data Harga PCE Inti tahunan, ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, naik 3,4% pada bulan Mei, terbesar sejak 1992 tetapi sesuai dengan konsensus pasar. Secara bulanan, harga PCE inti meningkat 0,5 persen, di bawah perkiraan 0,6 persen.
Kenaikan data PCE inti inilah yang memberikan dorongan bagi lompatan yield obligasi AS, imbal hasil obligasi patokan AS untuk tenor 10-tahun naik 2,3 basis poin lebih tinggi menjadi 1,51%. Dan untuk obligasi jangka panjang tenor 30-tahun naik 3,8 basis poin menjadi 2,132%.
Sebagai informasi sentimen konsumen AS naik pada bulan Juni, menurut indeks sentimen konsumen Juni Universitas Michigan. Indeks meningkat menjadi 85,5 dari 82,9 di bulan Mei. Konsumen juga memperkirakan inflasi naik 4,2% selama tahun depan, dan harga naik 2,8%, dibandingkan dengan 3% bulan lalu.