Rekor Bursa Wall Street Terkoreksi, Klaim Pengangguran AS Meningkat

451
wall street amerika

(Vibiznews – Indeks) –  Setelah mencetak rekor sejak perdagangan pekan lalu, bursa saham Amerika alami tekanan profit taking yang cukup signifikan pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari WIB (9/7/2021). Terpantau semua indeks utamanya masuk zona merah dengan S&P500 dan Nasdaq mundur dari posisi rekor tertingginya.

Setelah anjlok lebih dari 500 poin pada awal perdagangan, Indeks Dow Jones  mengakhiri sesi dengan turun 259,86 poin atau 0,8 persen pada 34.421,93. Indeks Nasdaq turun 105,28 poin atau 0,7 persen menjadi 14.559,79 dan indeks S&P 500 merosot 37,31 poin atau 0,9 persen menjadi 4.320,82.

Kekhawatiran tentang prospek ekonomi global berkontribusi pada tekanan profit taking yang cukup besar pada  awal sesi, di tengah pelemahan yang cukup besar di bursa saham Asia dan Eropa.

Menambah sentimen negatif di bursa Wall Street, Departemen Tenaga Kerja merilis laporan yang menunjukkan klaim pengangguran awal secara tak terduga naik tipis di pekan yang berakhir 3 Juli. Klaim pengangguran awal naik ke 373.000, meningkat 2.000 dari level revisi minggu sebelumnya di 371.000.

Silahkan klik jika ingin join Telegram Vibiznews

Pelemahan di Wall Street juga terjadi di tengah berlanjutnya penurunan imbal hasil treasury AS, dengan imbal hasil obligasi sepuluh tahun sekali lagi jatuh ke level terendah sejak Februari.

Secara sektoral, yang paling tertekan yaitu saham transportasi dengan  Dow Jones Transportation Average turun 3,3 persen ke level penutupan terendah dalam lebih dari tiga bulan. Kemudian  saham emas dengan penurunan 2,8 persen oleh NYSE Arca Gold Bugs Index.

Saham perumahan juga mengalami pelemahan yang cukup besar dengan penurunan 2,7 persen oleh Indeks Sektor Perumahan Philadelphia.  Demikian saham keuangan, baja dan semikonduktor juga  bergerak lebih rendah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here