(Vibiznews – Indeks) – Setelah mengakhiri sesi sebelumnya sedikit lebih tinggi, keuntungan bursa saham Amerika terpangkas pada perdagangan yang berakhir Rabu dinihari WIB (14/7/2021). Semua indeks utamanya ditutup mundur dari posisi rekor tertinggi dan tertekan ke zona negatif.
Indeks Dow Jones mengakhiri sesi dengan turun 107,39 poin atau 0,3 persen menjadi 34.888,79, indeks Nasdaq turun 55,59 poin atau 0,4 persen menjadi 14.677,65 dan indeks S&P 500 turun 15,42 poin atau 0,4 persen menjadi 4.369,21. Tekanan profit taking di bursa Wall Street setelah Departemen Keuangan mengungkapkan lelang obligasi tiga puluh tahun senilai $24 miliar bulan ini.
Lelang obligasi 30-tahun menghasilkan imbal hasil tinggi sebesar 2000 persen dan rasio bid-to-cover 2,19, rasio bid-to-cover adalah ukuran permintaan yang menunjukkan jumlah tawaran untuk setiap sekuritas senilai dolar yang dijual. Kenaikan yield obligasi terjadi setelah Departemen Tenaga Kerja merilis laporan yang menunjukkan harga konsumen di AS mengalami kenaikan bulanan terbesar dalam tiga belas tahun di bulan Juni.
Indeks harga konsumen melonjak 0,9 persen di bulan Juni setelah naik 0,6 persen di bulan Mei. Para ekonom memperkirakan indeks harga konsumen naik 0,5 persen. Kenaikan harga konsumen yang lebih besar dari perkiraan ini mencerminkan kemajuan terbesar sejak harga melonjak 1,0 persen pada Juni 2008.
Terdapat sentimen positif dari laporan kuartalan raksasa keuangan JPMorgan Chase dan Goldman Sachs yang melebihi perkiraan analis. Raksasa makanan ringan dan minuman PepsiCo juga melaporkan hasil kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan dan meningkatkan panduan setahun penuhnya.
Saham maskapai penerbangan yang memimpin pelemahan dengan turun tajam, NYSE Arca Airline Index anjlok 2,7 persen. Pelemahan berikutnya saham perumahan dengan penurunan 2,4 persen oleh Indeks Sektor Perumahan Philadelphia. Kemudian pelemahan saham perangkat keras komputer menyeret NYSE Arca Computer Hardware Index turun sebesar 2 persen.
