(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Hong Kong anjlok parah pada perdagangan awal pekan hari Senin (26/7/2021) melanjutkan pelemahan signifikan sebelumnya. Indeks Hang Seng anjlok 4% lebih hingga turun ke posisi terendah sejak 22 Desember 2020 merespon terjun bebasnya saham-saham perusahaan pendidikan.
Saham-saham perusahaan pendidikan anjlok hingga 40% lebih setelah pemerintah Cina umumkan pekan lalu aturan baru yang melarang les mencari keuntungan dalam mata pelajaran sekolah inti untuk mengurangi tekanan keuangan pada keluarga. Perubahan kebijakan juga membatasi investasi asing di sektor ini melalui merger dan akuisisi, waralaba, atau pengaturan entitas kepentingan variabel (VIE).
Saham Scholar Education Group yang terdaftar di bursa Hong Kong jatuh lebih dari 45%, saham Hong Kong New Oriental Education & Technology Group Inc anjlok lebih dari 47% setelah saham perusahaan AS ini kehilangan lebih dari setengah nilainya pada hari Jumat. Perusahaan ini menyediakan layanan bimbingan dan persiapan ujian di Cina.
Indeks harian Hang Seng ditutup turun 1103 poin atau 4,13% lebih rendah menjadi 26219, terendah dalam 7 bulan. Demikian untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir turun 4,92% menjadi 9.355,24. Demikian indeks Hang Seng berjangka bulan Juni 2021 bergerak negatif dengan anjlok 1142 poin atau 4,19% ke posisi 26130.
Sektor properti juga anjlok parah setelah pemberitaan bank sentral China telah memerintahkan pemberi pinjaman di Shanghai untuk menaikkan tingkat pinjaman hipotek untuk pembeli rumah pertama kali mengikuti pernyataan dari Kementerian Perumahan pada hari Jumat bahwa China akan berusaha untuk membersihkan penyimpangan di pasar properti dalam tiga tahun.
Saham China Evergrande Group anjlok turun 6,34% setelah pengembang properti berutang besar kesulitan kesulitan akan pembiayaannya, saham Evergrande telah jatuh lebih dari sepertiga bulan ini, dan turun hampir 55% tahun ini.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



