(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang yang cetak gain 4 sesi terakhir terpangkas oleh profit taking pada perdagangan hari Rabu (28/7/2021) hingga anjlok mendekati posisi terendah 6 bulan yang dicapai pekan lalu. Sentimen investor tertekan setelah IMF memangkas perkiraan pertumbuhan PDB 2021 untuk Jepang menjadi 2,8% dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,3%.
Sementara itu, Menteri Kabinet Jepang berbagi rasa urgensi yang kuat atas jumlah kasus virus harian tertinggi di Tokyo yaitu 2.848 pada hari Selasa. Sentimen juga tertekan oleh anjloknya perdagangan saham Wall Street karena tindakan keras peraturan Beijing di beberapa sektor.
Indeks harian Nikkei ditutup jatuh 389 poin atau 1,4% menjadi berakhir pada 27.581. Demikian untuk indeks Topix turun 0,95% menjadi 1.919,65. Demikian indeks Nikkei berjangka bulan September 2021 bergerak negatif dengan melemah 380 poin atau 1,36% ke posisi 27530.
Secara sektoral, saham teknologi yang mendapat tekanan kuat seperti saham SoftBank Group turun 4,8% ke level terendah delapan bulan di tengah kekhawatiran tentang tindakan keras pemerintah Cina terhadap perusahaan teknologi.
Kemudian saham pemasok Apple tertekan karena perusahaan memperkirakan pertumbuhan pendapatan akan melambat, seperti saham Ibiden turun 2,5%, sementara saham Murata Manufacturing kehilangan 0,6%. Saham Makuake turun 15,9% setelah perusahaan crowdfunding memangkas prospek labanya untuk tahun ini.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting