(Vibiznews-Forex) – Posisi poundsterling dalam pair GBPUSD perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (30/7/2021) melanjutkan rally untuk 5 hari berturut dan sedang mendaki ke posisi tertinggi dalam 6 pekan hingga mendekati posisi resisten kuat hariannya. Pair diperkuat oleh pelemahan posisi dolar AS.
Posisi dolar melemah setelah Federal Reserve AS mengatakan bahwa pihaknya tidak terburu-buru untuk menarik stimulus. Kemudian ditopang oleh sikap pemerintah Inggris mencabut semua pembatasan lockdown virus corona minggu lalu di tengah skeptisisme di antara para ahli epidemiologi karena penyebaran cepat varian Delta.
Sementara itu, investor mencerna komentar beragam dari beberapa pejabat Bank of England, seperto seorang anggota dewan pembuat kebijakan Gertjan Vlieghe mengatakan pada hari Senin bahwa bank sentral seharusnya tidak mengurangi stimulusnya hingga 2022, menyusul pernyataan serupa dari anggota MPC Jonathan Haskel. Selain itu rekannya Catherine Mann juga memperingatkan agar tidak membatasi stimulus terlalu cepat.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya menurun di pasar Eropa setelah melemah di 4 sesi global berturut sebelumnya; tertekan oleh sikap the Fed yang dovish dan pertumbuhan ekonomi AS yang di bawah ekspektasi dan anjloknya kembali posisi yield obligasi AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD menguat, dan kini pair berada di posisi 1.3975 yang sedang mendaki ke resisten kuat di 1.3996 – 1.4020. Namun jika pair bergerak sebaliknya, akan terkoreksi kembali ke posisi 1.3934 sebelum kemudian meluncur ke support kuat di 1.3912 – 1.3870.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
