(Vibiznews – Economy & Business) Klaim baru untuk tunjangan pengangguran AS menurun lebih lanjut minggu lalu, sementara PHK turun ke level terendah hanya dalam lebih dari 21 tahun pada bulan Juli karena perusahaan mempertahankan pekerja mereka di tengah kekurangan tenaga kerja.
Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara turun 14.000 menjadi 385.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 31 Juli, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada hari Kamis (05/08). Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 384.000 aplikasi untuk minggu terakhir.
Klaim sebagian besar bergerak ke samping pada bulan Juli, dengan para ekonom menyalahkan California, yang menurut mereka meningkatkan upaya untuk menghapus simpanan aplikasinya. Itu telah membantu menjaga klaim di atas level pra-pandemi mereka di 256.000, meskipun mereka telah turun dari rekor 6,149 juta pada awal April 2020.
Hampir setengah dari populasi telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19, memungkinkan orang untuk bepergian, sering mengunjungi restoran, mengunjungi kasino, dan menghadiri acara olahraga di antara kegiatan terkait layanan yang dihentikan di awal pandemi. Tetapi infeksi COVID-19 melonjak, didorong oleh varian Delta dari virus corona.
Sementara para ekonom tidak memperkirakan penutupan bisnis skala besar seperti yang terjadi di awal pandemi, ada kekhawatiran bahwa meningkatnya kasus dapat memperlambat pemulihan pasar tenaga kerja di tengah kekurangan pekerja. Ada rekor 9,2 juta lowongan pekerjaan pada akhir Mei. Sekitar 9,5 juta orang secara resmi menganggur.
Ekonomi pulih sepenuhnya pada kuartal kedua dari penurunan tajam dalam output yang terjadi selama resesi pandemi yang sangat singkat.
Data klaim tidak berpengaruh pada laporan ketenagakerjaan yang diawasi ketat departemen untuk bulan Juli, yang akan dirilis pada hari Jumat, karena berada di luar periode survei. Menurut survei ekonom Reuters, nonfarm payrolls kemungkinan meningkat sebesar 880.000 pekerjaan pada bulan Juli. Ekonomi menciptakan 850.000 pekerjaan pada bulan Juni.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
