(Vibiznews – Indeks) – Tekanan jual saham berlanjut di bursa Hong Kong akhir pekan pada perdagangan hari Jumat (13/8/2021), yang dipicu oleh anjloknya saham teknologi cukup signifikan. Indeks Hang Seng secara mingguan menguat untuk 2 pekan berturut dengan naik 0,89% pekan ini.
Sentimen dibebani oleh meningkatnya kehati-hatian bahwa tindakan keras terhadap bisnis di China bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Dalam cetak biru untuk lima tahun hingga 2025 yang dirilis Rabu malam, pemerintah Beijing berencana untuk merancang UU baru tentang keamanan nasional, teknologi, monopoli, dan pendidikan, serta di bidang yang melibatkan orang asing.
Indeks harian Hang Seng ditutup turun 145.84 poin atau 0,5% lebih rendah menjadi 26.391,62. Demikian untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir turun 0,9% menjadi 9.377,79. Demikian indeks Hang Seng berjangka bulan Agustus 2021 bergerak konsolidasi dengan turun 78 poin atau 0,30% ke posisi 26310.
Secara sektoral masih bergerak mixed, pelemahan dipimpin oleh saham sektor teknologi dengan anjlok 2% lebih sedangkan penguatan dipimpin oleh saham manufaktur dengan penguatan 2,48%. Saham raksasa internet China Alibaba turun 2,5%, setelah BlackRock Inc mengungkapkan pada hari Rabu bahwa mereka telah menjual hampir 90% kepemilikannya di Alibaba pada kuartal kedua.
Saham SMIC merosot 3,9% setelah Shanghai Stock Exchange mengatakan pada hari Kamis akan menghapus perusahaan dari indeks saham Shanghai yang memenuhi syarat di bawah Shanghai-Hong Kong Stock Connect, telah jatuh 12,8% minggu ini yang merupakan penurunan mingguan terbesar sejak pertengahan September 2020.
Pergerakan sebaliknya terjadi pada s aham China Mobile Ltd naik 3,1%, persentase kenaikan harian terbesar sejak awal Maret setelah penyedia layanan seluler yang berbasis di Beijing melaporkan kenaikan laba bersih semester pertama sebesar 6% dan pertumbuhan pendapatan operasional sebesar 13,8%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



