(Vibizmedia – Nasional) Sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat di tahun 2022, yaitu 5,5% pada kisaran 5,0% sampai 5,5%, posisi Rupiah terhadap dolar AS diperkirakan menguat di tahun 2022 dibandingkan target RAPBN 2020. Rupiah diproyeksikan bergerak dalam kisaran Rp14350 per US$ pada tahun 2022, lebih kuat dari Rp14600 per US$ yang diproyeksikan untuk 2021.
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan penguatan proyeksi Rupiah tersebut dalam pidato keterangan pemerintah atas RUU APBN 2022 beserta Nota Keuangannya di Gedung MPR/DPR/DPD-Jakarta, pada hari Senin (16/8/2020), juga menyampaikan posisi imbal hasil Surat Utang Negara 10 tahun diperkirakan sekitar 6,82%.
Jokowi mengungkapkan kisaran posisi Rupiah terhadap dolar AS dan posisi suku bunga Surat Utang Negara 10 tahun tersebut mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia dan pengaruh dinamika global. Dimana terjadi pemulihan ekonomi maupun perbaikan daya beli masyarakat.
Sebelumnya Jokowi menyampaikan menyampaikan target pertumbuhan ekonomi meningkat di tahun 2022, yaitu 5,5% pada kisaran 5,0% sampai 5,5%, tahun lalu diproyeksikan berada di kisaran 4,5 hingga 5,5 persen. Demikian tingkat inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3%, yang menggambarkan kenaikan sisi permintaan
Namun jika melihat pergerakan terhadap dolar AS sepanjang tahun ini, posisi Rupiah sudah mendekati kisaran target RAPBN 2022. Terpantau penguatan Rupiah sepanjang tahun 2021 sudah mencapai 2,32%, di kisaran Rp14378 per US$. Dan posisi Rupiah sempat mencapai kisaran dibawah Rp14000 pada awal tahun 2021.
Melihat pergerakan rupiah pekan lalu, terhadap dollar AS terkoreksi dari rally panjang lima minggunya oleh aliran dana asing keluar dari pasar finansial dalam negeri. Rupiah secara mingguannya berakhir melemah 0,24% ke level Rp 14.385, namun yield obligasi naik ke 6,379% karena harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau turun secara mingguannya.
