(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (20/8/2021) posisi euro dalam pair EURUSD kembali bergerak negatif yang memperpanjang posisi terendah 9 bulan dan mendekati posisi support kuat hariannya. Euro sempat bergerak rebound saat reses laju dolar AS di ujung sesi Asia.
Dolar AS kembali melaju di possi tertinggi 9 bulannya terhadap mayoritas rival utamanya yang sebelumnya mendapat kekuatan dari anjloknya perdagangan aset risiko merespon kenaikan kasus covid varian delta di beberapa negara besar serta proyeksi tapering Fed sebelum akhir tahun ini.
Terdapat rilis data ekonomi yang minor dari Jerman memberikan sedikit kekuatan di awal sesi Eropa, yaitu harga produsen Jerman melonjak 10,4 persen dari tahun sebelumnya pada Juli 2021, meningkat dari kenaikan 8,5 persen pada bulan sebelumnya dan mengalahkan ekspektasi pasar sebesar 9,2 persen.Kenaikan terbesar dalam biaya produsen sejak krisis minyak pertama pada Januari 1975.
Trend bearish euro tampaknya akan berlanjut oleh sikap Bank Sentral Eropa terlihat tetap dovish untuk beberapa waktu setelah pembuat kebijakan berjanji bulan lalu untuk mempertahankan suku bunga pada level rekor terendah lebih lama lagi dalam upaya untuk membawa inflasi kembali ke target 2%.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya rally di pasar Eropa setelah gain 4 sesi global sebelumnya; terangkat ke 9,5 bulan tertingginya sebagai safe haven di tengah kekhawatiran virus corona Delta akan menghambat ekonomi global serta isyu percepatan tapering the Fed.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD melemah, pair kini berada di posisi 1.1671 yang turun menuju support solid di 1.1655 – 1.1618. Namun jika bergerak sebaliknya, pair akan mendaki ke posisi 1.1693. Jika tembus berpotensi akan naik menuju resisten kuat di 1.1705 – 1.1740.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



