(Vibiznews – Indeks) – Mengakhiri perdagangan pekan ini, bursa saham Korea Selatan alami kinerja terburuk dalam 7 bulan dan anjlok ke posisi terendah 5 bulan pada penutupan sesi Jumat (20/8/2021). Indeks Kospi melemah 3,49% secara mingguan dan melanjutkan pelemahan signifikan sebelumnya.
Tekanan jual saham Kospi hari ini masih disebabkan oleh kekhawatiran terus-menerus atas penyebaran varian Delta virus corona dan prospek pengurangan pembelian obligasi oleh Federal Reserve AS sebelum akhir tahun ini. Korea Selatan telah memperpanjang pembatasan jarak sosial selama dua minggu, namun masih terus melaporkan kenaikan kasus harian yang hampir mencapai rekor.
Kospi semakin dibebani oleh laporan bank sentral China yang membekukan patokan suku bunga pinjaman satu tahun (LPR). Suku bunga pinjaman utama China secara luas diperkirakan akan turun di tengah data ekonomi yang lemah. Pembekuan suku bunga China terhadap konsensus menurunkan indeks saham Asia, dan isu tapering AS melemahkan sentimen investor global.

Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup turun 37,32 poin atau 1,2% pada posisi 3.060,51, penutupan terendah sejak 30 Maret. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka anjlok 4,18 poin atau 1,03% ke posisi 400.78, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 408.35 dan sempat turun ke posisi terendah di 399.18.
Mayorita saham kapital besar menekan perdagangan Kospi hari ini, dengan saham penggerak pasar Samsung Electronics anjlok 0,55 persen, saham raksasa internet Naver dan operator aplikasi mobile messenger Kakao masing-masing turun 0,47% dan 1,71%. Demikian saham produsen mobil terkemuka Hyundai Motor turun 2,42 persen, sebaliknya yang menguat seprti saham farmasi Samsung Biologics naik 1,13 persen dan saham LG Chem naik 0,45 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



