Bursa Korea Selatan Ditutup Turun Tertekan Kemerosotan Saham Teknologi

781
Photo by Vibizmedia

(Vibiznews – Index) Bursa Saham Korea Selatan berakhir lebih rendah pada hari Kamis, mengakhiri reli empat hari, karena investor menunggu data pekerjaan utama AS untuk petunjuk tentang kapan Federal Reserve mungkin mulai mengurangi stimulus era pandemi.

Indeks KOSPI berakhir turun 31,17 poin, atau 0,97%, pada 3.175,85, tertekan penurunan saham teknologi.

Raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing merosot 1,04% dan 1,39%, sementara raksasa internet Naver dan pembuat baterai Samsung SDI masing-masing turun 0,56% dan 4,82%.

KakaoBank, pemberi pinjaman terbesar di negara itu berdasarkan nilai pasar, turun lebih dari 8% setelah media lokal melaporkan bahwa Korea Post, dana pensiun No.2 Korea Selatan, menjual sekitar 1 triliun won ($862,62 juta) saham perusahaan di sebuah blokir perdagangan pada hari Rabu.

Investor sedang menunggu data Non Farm Payrolls AS, yang akan dirilis pada hari Jumat, dimana ketua Fed Jerome Powell mengatakan pekan lalu pemulihan pekerjaan akan menentukan waktu pengurangan pembelian aset.

Survei minggu ini menunjukkan aktivitas pabrik Asia dan Eropa kehilangan momentum bulan lalu karena pandemi mengganggu rantai pasokan. Sementara itu, inflasi konsumen Korea Selatan Agustus bertahan di puncak sembilan tahun, meningkatkan kemungkinan bank sentral akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini karena permintaan yang kuat menambah tekanan harga.

Won berakhir pada 1,161,5 per dolar, 0,37% lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 1,157,2. Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.161,3, sedangkan dalam perdagangan forward non-deliverable, kontrak satu bulannya dikutip pada 1.161,0.

Di pasar uang dan utang, obligasi treasury tiga tahun berjangka September turun 0,02 poin menjadi 110,47. Imbal hasil benchmark 10-tahun turun 0,5 basis poin menjadi 1,937%.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa saham Jepang akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang berpotensi naik jika data jobless claim terealisir turun. Jika bursa Wall Street naik, akan menguatkan bursa saham Jepang. Namun perlu juga diperhatikan pergerakan mata uang Won, yang jika tertekan dolar AS akan menekan Won dan dapat menekan juga bursa Korea Selatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here