(Vibiznews – Index) Bursa Saham Korea Selatan jatuh pada hari Selasa (07/09), tertekan penurunan saham kapital besar teknologi, dengan investor berhati-hati pada ketidakpastian tentang pengurangan program pembelian obligasi Federal Reserve AS. Baik won dan imbal hasil obligasi acuan melemah.
Indeks KOSPI berakhir turun 15,91 poin, atau 0,50%, ke 3.187,42.
Saham raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing turun 1,55% dan 1,42%, sementara operator web portal Naver dan operator aplikasi mobile messenger Kakao masing-masing turun 2,09% dan 0,96%.
Orang asing adalah penjual bersih saham senilai 327,2 miliar won ($282,42 juta) di papan utama.
Won berakhir pada 1,157,8 per dolar, 0,11% lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 1,156,5.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.157,9 per dolar, turun 0,1% dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan forward non-deliverable kontrak satu bulannya tercatat pada 1.158,1.
Di pasar uang dan utang, obligasi treasury tiga tahun berjangka September naik 0,02 poin menjadi 110,36.
Imbal hasil obligasi treasury Korea 3-tahun yang paling likuid naik 0,1 basis poin menjadi 1,461%, sedangkan imbal hasil 10-tahun acuan turun 0,3 basis poin menjadi 1,968%. ($ 1 = 1.158.5700 won)
Analyst Vibiz Research memperkirakan bursa Korea Selatan akan bergerak naik dengan aksi bargain hunting memanfaatkan pelemahan saham teknologi besar, Namun akan mencermati pergerakan bursa AS dan dolar AS juga, yang jika bursa AS melemah dan dolar AS menguat menekan mata uang Won, maka akan menekan bursa saham Korea Selatan.



