(Vibiznews-Index) – Indeks Hang Seng perdagangan sebelumnya ditutup turun -324 poin atau -1,2% menjadi 25.502,23. Demikian juga untuk indeks saham China Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir turun -164 poin atau -1,7% menjadi 9.081,73. Demikian indeks Hang Seng berjangka bulan September 2021 bergerak turun -489 poin atau -1,85% ke posisi 25308.
Bursa Saham Hong Kong ditutup lebih rendah pada hari Selasa (14/09), dengan saham real estat dan keuangan jatuh setelah pengembang China yang paling berhutang memperingatkan risiko default, sementara saham teknologi memperpanjang kerugian mereka dari sesi sebelumnya.
Sebagai penggerak pasar hari ini, Bursa saham AS pada hari Selasa membukukan kerugian moderat, dengan S&P 500 jatuh ke level terendah 3 minggu dan Dow Jones Industrials turun ke level terendah 1-3/4 bulan. Kekhawatiran pandemi di AS membebani saham setelah rata-rata 7 hari infeksi Covid naik ke level tertinggi 7-1/2 bulan pada hari Senin. Juga, Apple turun lebih dari -1% dan membebani pasar secara keseluruhan karena kekecewaan setelah Apple meluncurkan iPhone barunya dan ponsel barunya mirip dengan model tahun lalu.
Harga minyak mentah WTI Oktober pada hari Selasa membukukan kenaikan moderat, dengan minyak mentah pada level tertinggi 6 minggu. Dolar AS yang lebih lemah pada hari Selasa mendukung kenaikan harga energi seiring dengan lambatnya pemulihan produksi minyak mentah AS di Teluk Meksiko dari Badai Ida.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan melemah. Dan awal sesi dapat turun ke posisi 25254, dan jika terus turun akan meluncur ke S1 hingga S3. Namun jika bergerak sebaliknya akan naik ke posisi 25340, jika terus naik akan menembus ke R1 hingga R3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
25439 | 25381 | 25277 | 25218 | 25114 | 25056 | 24952 |
Buy Avg | 25318 | Sell Avg | 25166 |