(Vibiznews – Index) Bursa Saham Jepang melonjak pada hari Jumat dipimpin oleh saham siklus di tengah harapan pemulihan ekonomi, karena investor optimis bahwa utang China Evergrande tidak akan meluas ke pasar lain.
Indeks Nikkei naik 2,06% menjadi berakhir pada 30.248,81, lompatan terbesar sejak 12 Juli, pulih dari sebagian besar kerugian yang dideritanya awal pekan ini di tengah kekhawatiran tentang krisis utang pengembang properti Evergrande. Untuk minggu ini, Nikkei turun 0,82%.
Indeks Topix yang lebih luas melonjak 2,31% menjadi 2.090,75, menandai kenaikan harian terbesar kedua sepanjang tahun ini.
Penguatan tersebut sebagian menyusul reli saham global pada hari Kamis ketika pasar Jepang ditutup untuk liburan ekuinoks musim gugur.
Beberapa pemegang obligasi luar negeri Evergrande belum menerima pembayaran bunga pada batas waktu Kamis tetapi investor semakin optimis bahwa masalahnya tidak akan menimbulkan risiko sistemik terhadap sistem keuangan China dan mungkin ke pasar lain.
Shippers, yang dikenal dengan volatilitas harga yang tinggi dan telah memperoleh keuntungan lebih dari 90% sejauh kuartal ini, memimpin kenaikan dengan kenaikan 8% ke level tertinggi 13-tahun di belakang pasar pengiriman yang kuat.
Kawasaki Kisen melonjak 11,0%, sementara Nippon Yusen dan Mitsui OSK Lines masing-masing melonjak 8,1% dan 6,7%.
Sektor keuangan juga naik di tengah harapan pendapatan bunga yang lebih tinggi, setelah imbal hasil obligasi AS naik menyusul petunjuk dari The Fed bahwa pihaknya akan segera mulai mengurangi pembelian obligasinya.
Asuransi naik 3,4%, dengan Dai-ichi Life naik 4,4% dan T&D Holdings naik 3,8%.
Perbankan juga mendekati dengan kenaikan 3,3% sementara MUFG naik 4,2% dan SMFG naik 3,3%. Di tempat lain, Sony naik sebanyak 5,2% ke level tertinggi 21 tahun, sementara Simplex, pengembang sistem yang terdaftar pada hari Rabu, turun 4,9%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Jepang akan mencermati perkembangan bursa Wall Street, yang jika menguat akan memberikan dukungan bagi bursa Jepang.