(Vibiznews – Forex) GBP/USD berusaha naik ke arah 1.3450 pada perdagangan sesi Eropa dengan membaiknya sentimen terhadap resiko, namun tetap tertekan di bawah 1.3450, di sekitar 1.3437, pada awal perdagangan sesi AS dengan menguatnya dollar AS dan adanya kekuatiran Brexit yang persisten.
Pada perdagangan sesi AS selanjutnya, GBP/USD turun menembus 1.34 ke 1.3392, setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa Jerome Powell diangkat kembali menjadi kepala the Fed berikutnya yang membuat dollar AS menguat secara luas.
Setelah pembicaraan yang terbaru di Brussels pada hari Jumat minggu lalu Menteri Brexit Inggris David Frost mengatakan bahwa mereka belum berhasil membuat kemajuan yang substantif dalam hal isu protokol Irlandia Utara.
Sementara itu, CME Group’s BoEWatch Toll menunjukkan bahwa pasar sekarang telah memperhitungkan sepenuhnya dalam harga kenaikan tingkat bunga BoE sebesar 20 basis poin di bulan Desember, yang menunjukkan bahwa poundsterling tidak mungkin mendapatkan dorongan naik dari komentar BoE pada saat ini.
Sebaliknya, dollar AS terus mendapatkan permintaan dengan para investor mempertimbangkan naiknya probabilita the Fed akan menaikkan tingkat bunganya pada pertengahan 2022, lebih cepat daripada yang direncanakan. Salah satu gubernur the Fed Christopher Waller mengatakan bahwa the Fed bisa mulai mengurangi pembelian assets sebanyak $30 miliar dari bulan Januari agar memiliki fleksibilitas untuk menaikkan tingkat bunga lebih cepat daripada yang dibutuhkan.
“Support” terdekat menunggu di 1.3386 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3378 dan kemudian 1.3357. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3407 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3442 dan kemudian 1.3520.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
