(Vibiznews – Index) Bursa Saham Jepang ditutup lebih tinggi pada hari Rabu, menandai rebound dari tiga sesi berturut-turut dari penurunan tajam, meskipun ketidakpastian atas dampak varian virus corona Omicron membatasi kenaikan.
Indeks Nikkei berakhir 0,41% lebih tinggi pada 27.935,62, setelah naik sebanyak 1%. Indeks Topix yang lebih luas juga membalikkan penurunan awal menjadi naik 0,44% pada 1.936,74.
Nikkei kehilangan 5,7% dalam tiga sesi terakhir, sedangkan Topix turun 4,8%.
Pasar bergejolak karena investor bereaksi dengan hati-hati terhadap ketidakpastian varian Omicron, setelah negara itu mengkonfirmasi kasus varian pertamanya pada hari Selasa, sehari setelah menutup perbatasannya untuk semua orang asing.
Pasar juga memberikan beberapa keuntungan setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell semalam hampir menunjukkan bahwa bank sentral akan mempercepat laju taper pembelian obligasi pada pertemuan akhir bulan ini.
Sektor kertas dan bubur kertas, perkapalan dan mesin yang sensitif terhadap ekonomi naik paling tinggi di antara 33 sub-indeks industri bursa.
Pembuat robot Fanuc dan pembuat AC Daikin Industries berkontribusi paling besar terhadap kenaikan Nikkei, masing-masing naik 4,45% dan 4,47%.
Produsen mobil naik setelah data menunjukkan produksi industri Jepang naik pada Oktober untuk pertama kalinya dalam empat bulan karena pembukaan kembali pabrik-pabrik Asia mengurangi kendala pasokan.
Toyota Motor naik 2,22%, sementara Honda Motor naik 2,39%. Pembuat suku cadang mobil Denso naik 1,88%.
Saham teknologi kapital besar turun, dengan investor pemula SoftBank Group turun 2,19% dan platform layanan medis M3 turun 2,11%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Jepang akan mencermati pergerakan bursa Wall Street, yang jika rilis data ekonomi AS terealisir positif akan mendukung kenaikan bursa Wall Street. Jika bursa Wall Street naik, akan mengangkat juga bursa Jepang.
