(Vibiznews – Index) Bursa Saham Jepang melonjak pada hari Rabu, terdukung optimisme bahwa varian virus corona Omicron tidak akan mengganggu ekonomi global.
Indeks Nikkei melonjak 1,4% menjadi berakhir pada 28.860,62, penutupan tertinggi sejak 25 November.
Indeks Topix yang lebih luas naik 0,6% menjadi 2.002,24, sementara sentimen yang lebih cerah membuat indeks pasar start-up Mothers, yang terpukul dalam beberapa pekan terakhir bersama dengan rekan-rekan mereka di AS, melonjak 2,18%.
Bukti awal menunjukkan bahwa Omicron kemungkinan memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi tetapi tidak terlalu parah, kata pakar penyakit menular AS Anthony Fauci, Selasa.
Saham teknologi memimpin kenaikan dengan saham terkait semikonduktor melonjak 2,6%.
Renesas Electronics melonjak 6,1%. Taiyo Yuden menguat 5,1% sementara Tokyo Electron bertambah 2,8% dan Lasertec naik 2,3%.
Pembuat elektronik Omron naik 3,6% sementara pembuat game Nintendo bertambah 3,5%.
Bursa Saham AS naik pada hari Selasa meskipun ada kenaikan dalam imbal hasil obligasi jangka pendek, menandakan bahwa pasar saham berpotensi mencerna kejutan awal dari kekhawatiran bahwa Federal Reserve dapat mempercepat pengurangan dalam pembelian obligasi.
Perusahaan real estat yang sensitif terhadap suku bunga jatuh, terpukul oleh penyeimbangan kembali portofolio terkait dengan penyesuaian indeks, serta laporan media tentang rencana pemerintah untuk mengurangi pengurangan pajak untuk pinjaman perumahan.
Mitsui Fudosan turun 3,7% sementara Sumitomo Realty and Development turun 3,2% dan Mitsubishi Estate turun 2,2% mencapai level terendah satu tahun.
Indeks real estat Topix turun 2,1% menjadi yang berkinerja terburuk di antara subindeks industri Topix 33.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Jepang akan mencermati pergerakan bursa Wall Street, yang jika bergerak menguat seiring berlalunya kecemasan Omicron, akan memberikan sentimen positif bagi bursa Jepang.
