(Vibiznews – Forex) GBP/USD turun ke 1.3210 pada awal perdagangan sesi Eropa setelah Office for National Statistics Inggris melaporkan bahwa Consumer Price Index lompat ke 5.1% per tahun di bulan November dari sebelumnya 4.2% di bulan Oktober. Angka ini juga mengatasi ekspektasi pasar di 4.7%.
GBP/USD berhasil membukukan sedikit keuntungan harian pada hari Selasa dan memelihara momentum bullishnya pada hari Rabu setelah data dari Inggris menunjukkan bahwa inflasi di bulan November naik dengan kecepatan yang lebih kuat daripada yang diperkirakan.
Office for National Statistics Inggris pada hari Rabu melaporkan bahwa Consumer Price Index (CPI) lompat ke 5.1% per tahun di bulan November dari sebelumnya 4.2% di bulan Oktober. Angka ini juga mengatasi ekspektasi pasar di 4.7% dan memberikan dorongan naik bagi Poundsterling Inggris. Meskipun ketakutan terhadap kasus coronavirus meningkat yang dapat menyebabkan diberlakukannya lagi restriksi yang baru, para investor kelihatannya lebih memperhitungkan dalam harga keputusan kebijakan BoE yang hawkish ditengah inflasi yang memanas.
Dengan PPI tahunan di AS untuk bulan November lompat ke level terkuat di dalam lebih dari satu dekade mendekati 10%, investor mulai memperhitungkan dalam harga outlook kebijakan the Fed yang hawkish. Naiknya yields obligasi AS pada paruh kedua pada hari Selasa membuat dollar AS mengatasi rivalnya.
Pada perdagangan sesi AS hari Rabu, dollar AS berbalik menguat ditengah reposisi jelang keputusan dari the Fed. Para pemain pasar mengabaikan angka makro ekonomi AS yang lemah, sebaliknya fokus kepada lebih banyak tapering.
“Support” terdekat menunggu di 1.3230 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3200 dan kemudian 1.3160. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3300 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3330 dan kemudian 1.3390.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido.