(Vibiznews – Index) Bursa Saham Jepang berakhir lebih tinggi pada hari Kamis, mengikuti kenaikan bursa Wall Street, sementara data positif dari studi Afrika Selatan pada varian Omicron COVID-19 mengangkat saham maskapai penerbangan.
Indeks Nikkei ditutup melonjak 0,83% pada 28.798,37, menandai kenaikan sesi ketiga berturut-turut. Indeks Topix yang lebih luas naik 0,91% menjadi 1.989,43.
Bursa Wall Street melakukan reli luas semalam pada data ekonomi optimis dan studi Afrika Selatan yang menyatakan pengurangan risiko rawat inap dan penyakit parah pada orang yang terinfeksi dengan varian Omicron dibandingkan Delta.
Di Jepang, saham maskapai penerbangan (.IAIRL.) naik 2,24% di tengah harapan bahwa orang akan tetap bepergian meskipun ada berita tentang contoh pertama penyebaran infeksi komunitas di Jepang dari Omicron.
Saham terkait komoditas naik karena harga minyak naik, dengan perusahaan penjelajah minyak dan batu bara (.IMING.T) dan perdagangan (.IWHOL.T) masing-masing naik 2,28% dan 1,54%.
Tokyu Fudosan Holdings (3289.T) melonjak 4,4% untuk memimpin kenaikan di Nikkei setelah pengembang properti setuju untuk menjual jaringan toko interior rumah Tokyu Hands.
Produsen obat (.IPHAM.T) turun 0,48%, terseret oleh Eisai (4523.T), yang jatuh 9,06% setelah panel pemerintah Jepang mengatakan bahwa hasil uji coba yang tidak konsisten membuat sulit untuk menentukan kemanjuran pengobatan Alzheimer yang dikembangkan oleh perusahaan Jepang dan Biogen Inc (BIIB.O).
Astellas Pharma (4503.T) tergelincir 0,19%, sementara Takeda Pharmaceutical (4502.T) naik tipis 0,58%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Jepang akan mencermati pergerakan bursa Wall Street. Jika bursa Wall Street menguat terdukung data ekonomi positif, maka akan menguatkan bursa Jepang.



