(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan sesi Eropa hari Selasa (28/12/2021) terkoreksi dari posisi tertinggi 1 bulan yang sempat dicapai pada sesi Asia. Yen Jepang berusaha rebound setelah sempat melemah sebagai safe haven oleh meredanya kekhawatiran bahwa varian omicron akan menggagalkan pemulihan ekonomi global.
Selain itu, Bank of Japan mengisyaratkan akan tertinggal dari bank sentral lainnya dalam mengurangi stimulus moneter. Inflasi juga tetap terkendali meskipun biaya input lebih tinggi karena perusahaan enggan membebankan kenaikan biaya kepada konsumen.
Pekan lalu, Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan bahwa dia berharap BOJ terus melakukan upaya untuk mencapai target inflasi 2%, menyatakan keinginan untuk mendukung kebijakan moneter dan fiskal. Sementara itu, pemerintah Jepang pada Jumat menyetujui rekor anggaran 107,6 triliun yen untuk tahun fiskal 2022, menandai rekor tertinggi untuk 10 tahun berturut-turut.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak sempit di sesi Eropa dan cenderung tertekan di tengah investor yang kembali mengabaikan Omicron serta pasar yang sepi karena libur Natal.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY akan melemah, dan kini pair berada di posisi 114.83 yang sedang turun ke posisi 114.60 jika tembus 114.74. Namun jika terkoreksi kembali, pair akan menguat kembali ke 114.94 sebelum kemudian mendaki ke resistennya di 115.03 -115.30.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
