(Vibiznews-Index) – Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) hari sebelumnya ditutup turun 5,37 poin atau 0,48 persen menjadi 3.133,9. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka melemah 1,92 poin atau 0,48% ke posisi 398.61, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 401.07 dan sempat turun ke posisi terendah di 398.31.
Meskipun Kospi berakhir di wilayah negatif tetapi tidak turun tajam yang terbantu oleh melambatnya kekuatan dolar AS terhadap mata uang global, meningkatnya transaksi eksportir lokal dalam mata uang dolar dan prospek bisnis yang positif di industri semikonduktor dan mobil tahun depan.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street awal pekan ditutup lebih kuat dengan indeks S&P memperpanjang rekor penutupan tertinggi terbaru. Penguatan berkelanjutan di Wall Street terjadi di tengah meredanya kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari varian Omicron virus corona.
Demikian harga minyak mentah berjangka WTI melonjak lebih dari 2% menjadi di atas $75 per barel setelah menyentuh level terendah di 72,6 di awal sesi karena volatilitas melonjak dengan investor mencoba menilai dampak dari ketegangan Omicron dalam permintaan bahan bakar dan pergerakan harga diperkuat oleh volume perdagangan akhir tahun yang rendah.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Kospi200 melemah, awal sesi dapat turun ke posisi 397.34 dan jika tembus meluncur ke posisi S1 hingga S2. Namun jika kemudian positif, indeks dapat naik menuju posisi 398,30 dan jika tembus akan lanjut ke R3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
403.11 | 402.09 | 400.83 | 399.33 | 397.60 | 396.57 | 394.83 |
Buy Avg | 399.85 | Sell Avg | 397.90 |