(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (3/01/2022) posisi euro dalam pair EURUSD berusaha naik menuju posisi resisten yang dicapai pada sesi Asia, setelah tertekan oleh rilis data manufaktur PMI kawasan Euro yang mengecewakan. Pair kuat mendapat sentimen dari pergerakan bursa saham Eropa yang positif dan mendorong perdagangan aset risiko.
Sebelumnya tertekan oleh rilis data IHS Markit Eurozone Manufacturing PMI turun ke level terendah sejak Februari 2021, yaitu di 58 pada Desember 2021. Pertumbuhan output manufaktur tidak berubah dari November, yang merupakan laju ekspansi terlemah kedua sejak Juli 2020.
Selain itu dibebani oleh rilis data IHS Markit Germany Manufacturing PMI yang turun ke posisi 57,4 pada Desember 2021 dari awal 57,9, yang merupakan terendah sejak Januari 2021 karena kendala pasokan terus menahan produksi pabrik.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak kuat di sesi Eropa setelah anjlok ke posisi terendah 1 bulan lebih pada akhir perdagangan tahun 2021. Investor mulai mengantisipasi langkah pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat. Federal Reserve diperkirakan akan mulai menaikkan suku bunga pada awal Maret di tengah rebound ekonomi AS yang kuat dan inflasi yang melonjak.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD menguat, pair kini berada di posisi 1.1356 yang berusaha mendaki ke 1.1377 dan jika tembus lanjut ke resisten kuatnya di 1.1412 – 1.1465. Namun jika terkoreksi kembali dapat turun ke posisi 1.1334 sebelum meluncur ke support kuat di 1.1330 – 1.1298.
Akhir perdagangan tahun 2021 pair berhasil melompat ke posisi tertinggi 1 bulan lebih yang dipicu oleh anjlok posisi dolar AS terhadap rival utamanya. Jika terus berlanjut positif pergerakan pair hari ini, akan kembali menembus posisi tertinggi yang dicapai akhir tahun lalu.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
