(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (11/1/2022) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD melaju kuat ke posisi tertinggi 2 bulan lebih, yang telah menembus posisi resisten kuat hariannya oleh optimisme atas pemulihan ekonomi Inggris setelah data penjualan ritel yang optimis.
Angka dari British Retail Consortium dan KPMG menunjukkan penjualan ritel Inggris tumbuh sebesar 2,1% dari tahun sebelumnya pada Desember 2020 dan 9,9% lebih tinggi pada tahun ini dibandingkan dengan 2019.
Selain itu data kartu kredit dan debit terpisah dari penyedia pembayaran Barclaycard menunjukkan pengeluaran konsumen – yang mencakup hal-hal seperti makan di luar dan bepergian, serta berbelanja – lebih tinggi 16,0% dibandingkan pada bulan November 2019, sebelum pandemi.
Berita dalam negeri, mantan pejabat Bank of England Tony Yates mendukung keputusan PM Inggris Boris Johnson untuk mengatasi gelombang infeksi Covid-19 Omicron dengan pembatasan minimal mungkin menjadi panggilan yang tepat untuk ekonomi. Selain itu, komentar dari Merck, menyarankan bahwa mekanisme Molnupiravir akan bekerja melawan omicron, serta varian covid apa pun, bergabung dengan pelonggaran kasus virus terbaru di Inggris versus rekor infeksi harian di AS.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa turun setelah menguat perlahan di sesi global sebelumnya; bergerak terbatas di antara investor menunggu pidato Chairman the Fed malam ini untuk arah pasar selanjutnya.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD menguat, pair kini berada di posisi 1.3604 yang melaju ke resisten 1.3620 – 1.3655. Namun jika terkoreksi dapat turun ke posisi 1.3548, jika tembus akan lanjut meluncur ke support kuat di 1.3535 – 1.3518.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
