(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Seoul kembali alami kerugian untuk 3 sesi berturut pada perdagangan hari Selasa (25/1/2022), hingga membuat indeks utama terjun ke posisi terendah sejak 8 Desember 2020 atau 14 bulan. Indeks Kospi anjlok 2 persen lebih dengan tekanan jual investor asing mencapai 463 miliar won.
Sentimen investor tertekan karena berhati-hati atas ketegangan yang terjadi di Ukraina, yang memperluas risiko inflasi dan meningkatnya ekspektasi pengetatan yang lebih agresif oleh Federal Reserve. Investor khawatir bahwa bank sentral AS mungkin mengisyaratkan kebijakan yang lebih hawkish daripada konsensus pasar.
Anjloknya indeks Kospi juga dibebani oleh penghitungan kasus terinfeksi virus covid-19 yang mencapai rekor tertinggi di Korea Selatan, menambah kekhawatiran tentang tindakan karantina yang lebih ketat.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) ditutup turun 71,61 poin atau 2,56 persen menjadi 2.720,39, terendah sejak penutupan 2.700,93 poin pada 8 Desember 2020. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka melemah 8,91 poin atau 2,40% ke posisi 362.39, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 370.73 dan sempat turun ke posisi terendah di 359.85.
Sebagian besar saham kapital besar ditutup lebih rendah seperti saham Samsung Electronics anjlok 1,46 persen, dan saham pembuat chip No. 2 SK hynix turun 0,84 persen, saham produsen baterai raksasa LG Chem merosot 4,17 persen, saham Samsung SDI turun 5,87 persen, saham operator portal internet Naver anjlok 1,98 persen, saham Samsung Biologics turun 3,82 persen dan saham produsen mobil terkemuka Hyundai Motor turun 1,27 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting