(Vibiznews-Index) – Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) perdagangan sebelumnya ditutup turun 42,29 poin atau 1,49 persen menjadi ditutup pada 2.792. Sementara itu untuk indeks Kospi200 berjangka melemah 4,7 poin atau 1,27% ke posisi 371.30, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 375.45 dan sempat turun ke posisi terendah di 369.63.
Indeks Kospi harian cukup signifikan dan secara mingguan cetak kerugian terbesar sejak September 2021 dan alami pelemahan 5 pekan berturut. Sentimen investor tertekan karena kekhwatiran inflasi di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve. Kekhawatiran meningkat bahwa Federal Reserve akan secara agresif menaikkan suku bunga tahun ini dan investor juga menunggu pertemuan kebijakan bank sentral AS yang dijadwalkan minggu depan.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street awal pekan berhasil cetak gain dan mengangkat semua indeks utamanya dari posisi terendah yang cukup signifikan sebelumnya oleh aksi bargain hunting.
Harga minyak mentah berjangka WTI turun hampir 2% menjadi sekitar $83,5 per barel karena dolar yang lebih kuat sudah cukup untuk mengimbangi kemungkinan gangguan pasokan. Indeks dolar menguat ke tertinggi 2 minggu karena meningkatnya ketegangan antara AS dan Rusia atas Ukraina dan kemungkinan sikap yang lebih hawkish dari The Fed.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Kospi200 melemah, awal sesi dapat turun ke posisi 365.50 dan jika tembus meluncur ke posisi S3. Namun jika bergerak sebaliknya akan naik menuju posisi 372,64 dan jika tembus akan lanjut ke R1 hingga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
380.44 | 377.94 | 374.62 | 372.12 | 368.80 | 366.30 | 362.98 |
Buy Avg | 373.55 | Sell Avg | 365.50 |