(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada sesi Asia hari Senin (31/1/2022) bergerak naik mendekati posisi resisten kuat hariannya oleh kuatnya sentimen perdagangan aset risiko. Aussie rebound dari posisi terendah 1 bulan perdagangan mengambil pijakan dari koreksi dolar AS yang telah mencapai posisi tertinggi 18 bulan. Pekan lalu aussie anjlok cukup signifikan setelah Federal Reserve mengindikasikan bahwa kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada bulan Maret dan mulai mengurangi neraca segera setelahnya.
Investor mengalihkan fokus mereka ke pertemuan kebijakan Reserve Bank of Australia hari Rabu untuk tanda-tanda kemiringan hawkish. Investor menimbang prospek kenaikan suku bunga sebelumnya di Australia setelah inflasi inti negara itu meningkat menjadi 2,6% pada kuartal keempat tahun 2021, lebih cepat dari perkiraan 2,3% dan berada di tengah kisaran target 2-3% bank sentral.
Angka inflasi terbaru menantang posisi RBA karena telah berulang kali bersikeras bahwa kenaikan suku bunga domestik tidak mungkin sampai tahun 2023, atau sampai inflasi mendorong secara berkelanjutan dalam kisaran target 2-3%. Sementara itu, aussie berada di bawah tekanan besar dari reli dolar AS dan sentimen risk-off
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak koreksi di pasar uang Asia setelah naik ke tertinggi 18 bulan. Dolar AS mengalami minggu terbaiknya dalam tujuh bulan pekan lalu didukung oleh investor yang mencari safe haven di tengah aksi jual aset berisiko oleh perkiraan kenaikan suku bunga AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD menguat, pair yang kini berada pada posisi 0.7010 berusaha naik ke posisi R1 hingga R2. Namun jika tidak tembus dan berbalik arah, akan turun ke 0.6972 sebelum meluncur ke posisi S1 hingga S2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 0.7117 | 0.7081 | 0.7038 | 0.7002 | 0.6959 | 0.6923 | 0.6880 |
| Buy Avg | 0.7020 | Sell Avg | 0.6968 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
