(Vibiznews-Index) – Indeks Hang Seng perdagangan akhir pekan lalu ditutup turun 56,92 poin atau 1,08% menjadi 23.550,08 dan secara mingguan anjlok 5% lebih. Demikian untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir turun 0,98% menjadi 8.210,29. Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan Februari 2022 bergerak negatif dengan melemah 425 poin atau 1,78% ke posisi 23416.
Bursa saham Hong Kong mencetak mingguan terburuk sejak bulan Agustus 2021 di tengah kegelisahan investor global yang dipicu oleh meningkatnya ekspektasi pengetatan moneter oleh Federal Reserve AS. Tekanan Hang Seng juga dipicu oleh rilis data PDB Hong Kong tumbuh sebesar 4,8% tahun-ke-tahun pada kuartal keempat 2021, turun moderat dari lonjakan 5,5% yang direvisi naik pada periode sebelumnya dan sedikit di atas ekspektasi pasar sebesar 4,7%, perkiraan awal menunjukkan.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street akhir pekan berhasil cetak rebound meskipun secara mingguan masih lemah. Kekuatan disupport merespon laporan kuartalan perusahaan besar yang positif serta pergeseran Fed ke kebijakan yang lebih hawkish.
Harga minyak mentah berjangka WTI melonjak sekitar 2% menjadi di atas $88 per barel, bertahan pada level yang tertinggi sejak 2014 dan berada di jalur untuk kenaikan enam minggu berturut-turut, di tengah pasokan yang ketat dan prospek permintaan yang kuat.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan menguat. Dan awal sesi dapat turun ke posisi 23252, jika tembus meluncur ke posisi S2 hingga S3. Namun jika bergerak sebaliknya akan naik ke posisi 23754, dan jika tembus akan ke lanjut ke R1 hingga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
24450 | 24234 | 23824 | 23600 | 23497 | 22980 | 22570 |
Buy Avg | 23800 | Sell Avg | 23220 |