(Vibiznews-Index) – Indeks Hang Seng perdagangan sebelumnya ditutup flat pada posisi 24.579,55, namun untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir naik 0,1% menjadi 8.589,53. Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan Februari 2022 bergerak negatif dengan turun 88 poin atau 0,36% ke posisi 24544.
Indeks Hang Seng ditutup flat pada kisaran posisi tertinggi 2 pekan oleh tarik menarik lonjakan saham energy dan tekanan saham teknologi. Anjloknya saham raksasa teknologi merespon data pekerjaan AS yang sangat kuat sehingga menambah kekhawatiran pengetatan agresif oleh Federal Reserve. Namun saham sektor energy melonjak signifikan oleh karena posisi harga minyak mentah global yang naik.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street semalam berakhir mixed oleh kekhawatiran atas kenaikan suku bunga yang akan segera terjadi dan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, dengan hanya Dow Jones yang berhasil menguat.
Untuk harga minyak mentah berjangka WTI turun lebih dari 1% menjadi sekitar $91 per barel setelah membukukan kenaikan tujuh minggu berturut-turut karena investor meraup keuntungan jangka pendek di tengah tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan AS-Iran.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan menguat. Dan awal sesi dapat naik ke posisi 24610, dan jika tembus akan ke lanjut ke R1 hingga R2. Namun jika bergerak sebaliknya akan turun ke posisi 24280, jika tembus meluncur ke posisi S1 hingga S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
24865 | 24735 | 24595 | 24465 | 24325 | 24195 | 24055 |
Buy Avg | 24627 | Sell Avg | 24268 |