Bursa Eropa Ditutup Dominan Lemah Setelah Lonjakan Inflasi AS

530
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa berakhir sebagian besar melemah pada hari Kamis setelah lonajakan inflasi AS memperkuat kemungkinan kenaikan suku bunga yang signifikan tahun ini.

Indeks Stoxx 600 Eropa ditutup turun 0,2%, dengan sebagian besar sektor dan bursa utama merosot ke zona merah. Saham teknologi, yang biasanya sensitif terhadap kekhawatiran seputar suku bunga yang lebih tinggi, termasuk di antara yang berkinerja terburuk, turun 1,1%.

Indeks FTSE naik 0,38%. Indeks DAX datar. Indeks CAC merosot -0,41%.

Investor global bereaksi terhadap pembacaan indeks harga konsumen terbaru dari AS, yang menempatkan inflasi tahunan pada 7,5% pada Januari, di atas ekspektasi dan angka tertinggi sejak 1982. Saham AS tenggelam setelah rilis data.

Pendapatan utama di Eropa pada hari Kamis berasal dari antara lain Credit Suisse, Unilever dan Siemens.

Siemens membukukan lonjakan 52% dalam pesanan yang membuat kelompok teknologi Jerman mengalahkan ekspektasi laba industri untuk kuartal tersebut. Saham melonjak hampir 5%.

Menjelang puncak Stoxx 600, grup penerbitan Inggris Informa naik lebih dari 7% karena investor bereaksi positif terhadap pembaruan perdagangan terbaru.

Credit Suisse membukukan rugi bersih setahun penuh sebesar 1,57 miliar franc Swiss ($1,7 miliar), jauh di bawah ekspektasi kerugian 377,95 juta franc Swiss, menurut Refinitiv. Bank mengatakan mengambil “ketentuan litigasi utama” sebesar 1,1 miliar franc Swiss pada tahun 2021. Saham pemberi pinjaman Swiss turun hampir 7%.

Di bagian bawah Stoxx 600, perusahaan pengiriman makanan Jerman, Delivery Hero, anjlok lebih dari 30% setelah mengumumkan panduan pendapatan yang lemah untuk tahun 2022.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa akan mengikuti pelemahan bursa Wall Street dan kekhawatiran lonjakan inflasi dapat semakin mempercepat kenaikan suku bunga AS.